Mungkin kamu pernah berfikir, "untuk apa aku persembahkan maaf pada orang-orang yang pantas menerima kebencian dari ku", padahal orang-orang tak memiliki andil atasmu untuk mengubah segala rasamu padanya termasuk benci.
Kamu mengatakan itu hakmu sepenuhnya.
Ya, betul sekali, tak perlu di pertanyakan lagi, itu memang hak mu!
"Tapi ketika kamu membenci bukankah akan menyakitimu?" Tanyaku
Tak perlu terlalu naif, bahkan sebagian orang yang tak mendapatkan maaf darimu tidak begitu peduli dan kamu masih memendam amarah di hatimu yang mengganggu ketenangannya.
"Apa kamu tidak menyayangi dirimu? " Tanya ku
"Aku sangat menyayangi diriku" Jawabmu
خُذِ الْعَفْوَ
"Jadilah engkau pemaaf" (QS. Al-A'raf: 199)
Tuh kan, Allah saja menginginkan aku, kamu dan kita semua menjadi pemaaf, lantas alasan seperti apa lagi yang akan jadi pembelaan?
Walaupun terkadang kita dihadapkan pada hal yang membuat kita dendam kesumat, benar-benar hal yang sangat sulit tuk di maafkan, tapi Allah tetap menganjurkan kita untuk memaafkan.
Itu sifat muslim yang baik!
Sebenarnya kita sangat tau bahwa memaafkan orang lain adalah bentuk pemaafan terbesar pada diri sendiri, ketika mampu menghilangkan setitik dendam di hatimu, akan muncul 1000 kasih sayang yang memberi aura positif pada dirimu.
Kita adalah orang-orang yang tak pernah kehabisan stok memaafkan tapi kadang hal itu sangat sulit untuk diberikan secara percuma pada orang yang cukup keterlaluan, "terlalu berharga" Ucapmu
فَاعْفُ عـنْهُمْ وَاصْفحْ. اِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُؤْمنِيْنَ
"Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik" (QS. Al-Maidah:13)
Memaafkan bukan hanya sekedar formalitas namun juga di iringi rasa lapang dada, maafkan lalu serahkan segalanya pada Allah, kamu akan merasa lebih baik setelahnya
��
BalasHapus??
HapusTetap semangat dalam menyebarkan dakwah kak
BalasHapusMasyaallah dapat pencerahan lgi